Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda miskin dan juga boleh dikatakan perjaka tua karena seharusnya pemuda seumuranya sudah menikah namun begitu ia adalah orang yang sangat jujur. Karena kejujurannya inilah ia memperoleh apa yang ia inginkan. Berikut lanjutan kisahnya, pada zaman Khalifah Umayyah, konon hiduplah seorang pemuda tampan bernama Hamzah. Di kampungnya, Ia termasuk perjaka tua apabila dilihat dari umurnya, tampaknya Hamzah terlambat untuk menikah.
Sejak kecil ia dibesarkan dalam keluarga miskin, ayahnya telah meninggal dunia dan ia tinggal bersama ibunya yang sudah sangat tua. Untuk menghidupi keluarga, Hamzah bekerja sebagai penjual air, yang hasilnya hanya cukup untuk makan sehari saja, karena kemiskinan dan kesibukan itulah sehingga ia tidak sempat berpikir untuk menikah. Namun pada suatu hari Hamzah meminta restu kepada ibunya untuk mendoakan, “Ibu, doakanlah agar Allah Swt memberikan kelapangan rejeki sehingga aku bisa memilih isteri yang salihah”. Atas permintaan tersebut, ibunya senantiasa mendoakan siang dan malam, agar keadaan ekonomi Hamzah dapat berubah menjadi lebih baik, terlebih-lebih lagi harapan ibunya, yaitu melalui doa memohonkan kepada Allah Swt agar anaknya mendapat isteri yang salihah. (lebih…)